Kota Malang masih tetap jadi acuan PDAM di seluruh Indonesia. Ini karena berbagai inovasi yang terus mereka kembangkan. Terbaru, perusahaan air minum milik Pemkot Malang itu dipercaya oleh USAID untuk menerapkan sistem Short Message Service (SMS) Air di Kota Malang. Sistem layanan baru yang diluncurkan di balai kota, kemarin merupakan program kerjasama dengan Pacific Institute, PATTIRO Malang, HIPPAM, Dinkes Kota Malang dan PDAM Kota Malang.
Program Manajemen Spesialis USAID, Roma Manurung menjelaskan, program SMS Air merupakan pilot project. Di Indonesia baru diterapkan di dua kota besar, yakni Kota Malang dan Makassar. ”Dengan adanya program tersebut diharapkan bisa meningkatkan penggunaan air bersih di wilayah Kota Malang. Dengan cara perbaikan sistem informasi atau menggunakan media sms dan website untuk melayani keluhan dan informasi dari masyarakat,” paparnya.
SMS Air dirancang untuk digunakan oleh semua orang yang peduli akan penyediaan atau konsumsi air. Termasuk pelanggan PDAM maupun bukan pelanggan PDAM.
Dia menjelaskan, masyarakat cukup mengirimkan sms dengan mencantumkan data diri dan juga keluhan ataupun informasi yang ingin disampaikan kepada PDAM. Keluhan dikirim ke nomor 0811 3031 440. Warga juga dapat menerima tanggapan SMS tersebut melalui telepon seluler atau dapat mengakses informasi secara umum melalui web site malang.smsair.co.”Semua keluhan dan informasi akan ditampilkan di website, sehingga media, akdemisi, ataupun pihak lain bisa mengakses laporan tersebut untuk ditindaklanjuti,” ujarnya.
Dirut PDAM Kota Malang, HM Jemianto menjelaskan, program SMS air mendukung PDAM dalam meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan kepada pelanggan dan masyarakat umum seputar air bersih.PDAM kata Jemianto, semakin memudahkan PDAM mengidentifikasi dan mengetahui keluhan masyarakat. Contohnya, keluhan seperti adanya kebocoran air, meteran yang rusak, pencurian air, dan permasalahan lainnya.
Sebelumnya, sejumlah PDAM dari berbagai daerah di Indonesia juga belajar menekan kehilangan air di PDAM Kota Malang. Saat ini, tingkat kehilangan air perusahaan air minum milik Pemkot Malang itu tersisa 27 persen. Padahal padatahun 2009 lalu, kehilangan air PDAM Kota Malang sebanyak 41 persen. Tahun ini, target kehilangan air 20 persen.Untuk menekan kehilangan air, PDAM melakukan berbagai terobosan. Diantaranya merubah spesifikasi teknik dan barang yang digunakan seperti pipa dan pemasangan.