Warga Kota Malang kini dimanja untuk menyalurkan keluhannya terkait dengan kebutuhan air. Sebab, Pemkot Malang menggandeng Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) membangun sistem layanan Short Message Service (SMS) air senilai USD 1,3 juta atau setara Rp 12,654,200,000.
Sistem layanan SMS air senilai Rp 12,6 miliar itu sudah dilaunching. “Yang melaunching para stake holder
secara bersama-sama di Pemkot Malang,” jelas Program Manajemen Spesialis USAID, Roma Manurung, Kamis (09/05/2013).
Di antara stakeholder tersebut adalah USAID, Pacific Institute, PATTIRO Malang, HIPPAM, Dinkes Kota Malang dan Perusahaan Daerah AirMinum (PDAM) Kota Malang.
Menurut Roma Manurung, pembangunan sistem layanan SMS air itu di Indonesia ada dua daerah yang dijadikan
pilot project. Disebutkan seperti Makassar dan Kota Malang.
Sistem layanan SMS air itu, kata dia, memiliki durasi kontrak selama tiga tahun. Dia berharap, sistem layanan tersebut bisa meningkatkan kualitas layanan air dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Makanya, sistem layanan tersebut lebih mengutamakan pada penyampaian keluhan masyarakat. Khususnya mereka yang peduli dengan penyediaan air.
“Jadi, masyarakat tinggal menyampaikan laporan itu lewat handphone seluler pada nomor 0811 3031 440. Bisa juga mengakses informasi secara umum melalui situs malang.smsair.co. Itu bisa diakses semua kalangan untuk umum,” jelas dia.
Kepala Dinas Kesehatan Pranoto dan Dirut PDAM Kota Malang Jemianto menyambut baik sistem layanan SMS air itu. Sebab, menurut Pranoto, masyarakat yang memiliki keluhan masalah dengan air bisa langsung SMS.
“Yang dikeluhkan itu tidak hanya soal air PDAM saja. Air sumur, sungai atau kali jika memang dinilai mengkhawatirkan bisa langsung SMS. Kami dari Dinkes akan langsung turun untuk melakukan penelitian dan pengkajian soal kesehatan air itu,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Dirut PDAM Kota Malang, Jemianto. Dia mengatakan SMS air itu bisa membantu PDAM dalam meningkatkan kualitas pelayanan pada masyarakat. Alasannya, PDAM akan dengan mudah mengetahui keluhan masyarakat. “Misalnya, bila ada kebocorn air, meteran rusak, pencurian air, dan permasalahan lainnya,” tandasnya.
Karena itu, dia merasa senang dan lega dengan adanya sistem layanan SMS air itu. Sebab,dia berkeyakinan
pelayanan yang diberikan pada masyarakat, khususnya pelanggan PDAM kualitasnya akan semakin meningkat. (dikutip dari lensaindonesia.com klik disini)