Teknologi Pesan Pendek PATTIRO di Tiga Daerah Mulai Berfungsi

IMG-20151002-WA0018Oleh: Didik Purwandanu

“Kami didatangi oleh salah satu Kepala Puskesmas yang merasa terganggu dengan keluhan masyarakat,” ucap Direktur PATTIRO Surakarta Andwi Joko pada Selasa (1/12). Hal ini berkaitan dengan penggunaan aplikasi berbasis pesan singkat (SMS) yang dikembangkan oleh PATTIRO bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Surakarta bernama aplikasi SMS Pusat Aduan Layanan Kesehatan (PANDAN). Tindakan Kepala Puskesmas tadi terjadi setelah ada konten keluhan tentang Puskesmas yang tutup pelayanan pada pukul 11.15 pagi, padahal seharusnya Puskesmas buka sampai pukul 12 siang.

Peristiwa ini menjadi salah satu bukti mulai berfungsinya inisiatif teknologi pesan pendek dengan menu utama keluhan dan informasi ini, yang diresmikan pada 2 Oktober 2015 lalu. Hingga saat ini, sudah lebih dari seratus lima puluh pesan yang masuk ke server SMS PANDAN yang ditempatkan di Ruang Promosi Kesehatan, Kantor Dinas Kesehatan. Dari server tersebut, pesan kemudian diteruskan kepada Kepala Dinas Kesehatan, seluruh Kepala Bidang, Operator, dan Kepala Seksi Sistem Informasi.

Tidak hanya di Kota Surakarta, perbaikan terhadap pelayanan kesehatan terutama di Puskesmas  juga mulai tampak di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Sejak diresmikan pada 3 Oktober 2015 lalu, sudah lebih dari 350 pesan yang masuk ke server SMS dengan nama Layanan Informasi Kesehatan Masyarakat Turatea (Lontara) itu. Mayoritas pesan yang masuk berisi keluhan warganya, sedangkan sisanya pada menu lain, yaitu Gawat, Informasi, dan Data. Berkat keberadaan aplikasi ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto dapat merespon cepat setiap keluhan dan laporan dari warganya. Berdasarkan pengalaman sebuah Puskesmas Pembantu (Pustu) di Jeneponto, saat bangunan Pustu rusak akibat tertimpa pohon besar, keesokan harinya setelah ada pesan masuk dari warga, tusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto sudah sampai di sana dan menyampaikan usulan perbaikan Pustu telah dimasukkan ke dalam dokumen anggaran tahun 2016.

Lain lagi dengan Kabupaten Semarang. Beberapa masukan yang dibahas dalam Forum Multi-Pihak sudah mulai direspon, misalnya pengadaan alat tes gula darah dan asam urat di Posyandu di Desa Kalongan Kecamatan Ungaran Timur yang sudah dibiayai menggunakan dana desa. Di wilayah ini Pemerintah Kabupaten Semarang memilih memakai nama SMS Mandiri Tertib Sejahtera – Statistik (Matra-Stat), dengan empat menu seperti di Jeneponto dan Solo yaitu menu keluhan, gawat, info, dan menu data. Sejak beroperasi pada 6 Oktober lalu, server SMS MATRA-Stat sudah menerima sekitar dua ratus pesan.

Dukungan masyarakat juga terjadi dalam menyebarkan informasi tentang pentingnya terlibat dalam penggunaan platform ini. Para kader kesehatan, tokoh masyarakat, dan pemangku kepentingan Desa Siaga juga membantu pegiat PATTIRO ‘blusukan’ ke desa-desa, melakukan sosialisasi, dan menempelkan berbagai poster. Sebagai inisiatif yang baru berjalan dua bulan, platform ini masih perlu dikembangkan. Misalnya, Menu Data yang terdapat di dalam aplikasi ini perlu dikembangkan agar dapat terintegrasi dan menggantikan instrumen pendataan manual yang selama ini dilakukan oleh bidan desa. Karena saat ini masih dalam masa transisi, banyak bidan desa yang masih merasa mendapat pekerjaan tambahan. Peluang pengembangan lain, misalnya, aplikasi ini dapat dibuat berbasis website dan dapat diakses dengan lebih mudah dan cepat oleh seluruh pemangku kepentingan sehingga di masa mendatang aplikasi ini dapat dijadikan rujukan dalam proses pengambilan keputusan.

Berita

Berita Lainnya

Newsletter

Scroll to Top
Skip to content