Enam Desa di Kabupaten Malang, Jawa Timur yakni Desa Gajah Rejo, Sumber Agung, Ngabab, Ngroto, Karang sari dan Desa Wonokerto berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan khususnya di Kabupaten Malang dalam acara Jambore Adaptasi Perubahan Iklim dan Pengurangan Resiko Bencana (API PRB) pada Sabtu, 18 Februari 2017 lalu.
Program Manager PATTIRO, Agus Salim mengatakan, hasil deklarasi akan disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten agar ikut membantu warga dalam menghadapi ancaman perubahan iklim yang dirasa merugikan mereka.
“Pemerintah Desa berharap, Pemerintah Daerah ikut membantu dengan memberi keleluasaan Pemerintah Desa dalam menata lingkungannya,” ucap Agus.
Acara pertemuan itu bertujuan juga, agar warga bisa saling belajar dari warga lainnya dalam menghadapi perubahan iklim. Acara yang diinisiasi oleh Pusat Telaah dan Informasi Regional (PATTIRO) itu sendiri, merupakan rangkaian program API PRB yang telah berjalan selama delapan bulan.
“Dalam menghadapi ancaman perubahan iklim, masyarakat harus membangun ketangguhan bersama dengan saling menguatkan, tidak bisa masing-masing,” tuturnya.
Lebih jauh, mengenai peningkatan kapasitasnya sendiri, Agus menerangkan, selama delapan bulan warga telah diberi pengetahuan dan ditingkatkan kapasitasnya untuk menghadapi ancaman perubahan.
Agus mencontohkan, seperti di desa Ngabab dan Ngroto yang memiliki persoalan limbah rumah tangga. Kini, mereka sudah mampu mengolah limbah dengan menjadikannya pupuk atau menjual sampah plastik ke pabrik-pabrik pengolahan.
“Harapan kami, warga bisa menghadapi secara mandiri bencana akibat perubahan iklim, meskipun mereka tinggal di wilayah yang rentan,” tutup Agus.
Sekedar informasi, dipilihnya Kabupaten Malang dalam menjalankan program API PRB ini karena, Malang memiiki kerentanan yang cukup tinggi terhadap bencan, terutama yang disebabkan oleh perubahan iklim. Hal itu juga dibuktikan oleh hasil kajian Kementrian Lingkungan Hidup di tahun 2012 yang menunjukan bahwasanya, suhu permukaan bumi di Malang meningkat 0,690 C dan, curah hujan ektrim terus meningkat.
Kedua, belum ada pihak lain lain termasuk pemerintah Kabupaten Malang yang melakukan program serupa di enam desa tersebut. Terakhir, keenam desa tersebut terbiasa dijadikan lokasi intervensi berbagai program, walhasil, baik pemerintah maupun warganya memiliki tingkat penerimaan yang cukup baik.(AR)