Januari lalu, Lauder Institut, Universitas Pensylvania, Amerika Serikat mengeluarkan laporan Gobal Think Tank Index tahun 2018. Laporan ini berisi daftar lembaga think tanks yang berpengaruh di dunia. Di tengah persaingan yang lebih ketat dengan makin banyaknya lembaga think tanks, PATTIRO sebagai lembaga riset dan advokasi di Indonesia kembali masuk dalam daftar tersebut di urutan 34 dari 67 lembaga yang masuk sebagai Top Transparency and Good Governance Think Tanks.
Direktur PATTIRO, Maya Rostanty, mengatakan, capaian tersebut menunjukkan prestasi PATTIRO di dunia internasional. “Kami bersyukur PATTIRO tetap bertahan di urutan 40 besar. Dengan kembali masuknya PATTIRO sebagai lembaga think tanks dunia, menunjukkan bahwa kinerja PATTIRO diakui di dunia internasional” ungkap Maya.
Maya menambahkan, untuk mempertahankan prestasi tersebut PATTIRO dihadapkan pada tantangan yang cukup besar, salah satunya adalah kualitas hasil penelitian. “Kami menyadari, untuk mempertahankan prestasi di dunia internasional merupakan tantangan cukup berat buat kami, salah satunya adalah bagaimana kami tetap menjaga dan meningkatkan kualitas dari produk pengetahuan dan rekomendasi kebijakan yang kami susun”, tambah Maya.
“Kami berharap produk-produk pengetahuan dan rekomendasi kebijakan yang kami hasilkan bisa menjadi referensi dan dapat memperkaya ilmu pengetahuan di Indonesia, serta dijadikan sebagai acuan oleh pemerintah dalam merumuskan kebijakan”, ujar Maya.
Laporan index tahunan yang diikuti 1900 lebih dari lembaga dan ahli itu juga mencantumkan beberapa nama organisasi asal Indonesia seperti, Center for International Forestry Research (CIFOR), Indonesia Corruption Watch (ICW), dan lembaga-lembaga penelitian lainnya.
“Selamat untuk CIFOR, ICW dan lembaga lain atas prestasinya, semoga dapat semakin terpacu dalam berkarya dan berkontribusi untuk Indonesia,” tukas Maya. (FM)