(Larantuka) Pemerintah Kabupaten Flores Timur bekerja sama dengan Jaringan Masyarakat Sipil One To’u dan PATTIRO launching publikasi APBD Kabupaten 2013 dan diskusi publik pada Senin (22/7) pagi. Acara ini sebagai bagian dari dukungan AIPD terhadap advokasi masyarakat sipil untuk memperbaiki pengelolaan anggaran.
Publikasi APBD Pemerintah Kabupaten Flores Timur ini menjadi peluncuran pertama di seluruh wilayah kerja PATTIRO-CSO yang mencakup 5 provinsi dan 20 kabupaten. Poin pentingnya lainnnya Pemkab membiayayai ongkos cetak media publikasi berbentuk baliho untuk peluncuran, poster, dan buku saku sebesar Rp 39 juta.
Acara dimulai sejak pukul 07.30 hingga 11.00, dimulai dengan upacara bendera dan sejumlah acara yang dilaksanakan bersamaan di lapangan kantor bupati. Dimulai dengan peluncuran Gerbang Emas, semacam program ekonomi produktif berbentuk dana bergulir bagi masyarakat miskin di puluhan desa, lalu peringatan Hari Koperasi, dan publikasi APBD yang ditandai penandatanganan baliho. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi publik di Aula Setdakab yang dihadiri juga oleh Bupati Flotim Yoseph Lagadoni Herin, para kepala SKPD, beberapa camat, Wakil Ketua DPRD Anton Hadjon, para wartawan, 8 perwakilan One To’u yang dipimpin Anton.
Dalam diskusi ini sejumlah apresiasi dan masukan disampaikan oleh perwakilan One To’u Anton dan Sirajuddin. Bahkan para camat yang hadir menyampaikan dukungannya karena, “Jangankan masyarakat, kami yang di kecamatan saja sering tidak tahu alokasi anggaran kami sendiri.”
Bupati menjelaskan bahwa ide publikasi ini sudah menjadi bayangannya saat masih menjadi redaktur di Media Otonomi Daerah dia sudah menulis tentang Kabupaten Lebak yang menjadi dampingan PATTIRO menjadi best practice dalam hal publikasi APBD. “Sejak itu saya sudah membayangkan hal itu terjadi di Flores Timur. Maka sejak saya berdiskusi dengan kawan dari Jormas P3 NTT dan PATTIRO pada Maret lalu, saya langsung menyambut.”