Pusat Telaah dan Informasi Regional (PATTIRO) yang berdiri pada tahun 1999 telah menghasilkan banyak produk pengetahuan serta berhasil meraih berbagai pencapaian, dan memberi kontribusi yang signifikan terhadap perubahan di masyarakat dan pemerintahan Indonesia. Melalui tiga area fokusnya, trasparansi, serta keuangan publik, dan akuntabilitas sosial, PATTIRO senantiasa berusaha memastikan terciptanya akuntabilitas sosial dalam pelaksanaan pemerintahan daerah sehingga memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat. Dalam konteks ini, akuntabilitas sosial diartikan sebagai kontrak sosial yang terjadi antara pemerintah dengan warganya. Menurut PATTIRO, agar kontrak sosial tersebut berjalan dengan baik, masyarakat harus aktif terlibat dalam memastikan penerapan prinsip akuntabilitas pada setiap pembuatan kebijakan dan anggaran, serta perbaikan pelayanan pelayanan publik yang dilaksanakan pemerintah.
Begitu pun pada tahun 2013. Pada tahun ini, PATTIRO berhasil menghasilkan berbagai capaian penting yang sejalan dengan tiga fokus area lembaga. Ini menunjukkan bahwa kerja-kerja PATTIRO sepanjang tahun 2013 tidak melebar dan tetap terfokus. Pada tahun 2013, PATTIRO juga mampu membawa perubahan yang berarti di Indonesia, terutama yang terkait dengan pelaksanaan kebijakan otonomi daerah. Salah satunya, PATTIRO sukses mengasistensi pembentukan 25 jaringan organisasi masyarakat sipil yang menaruh perhatian khusus pada isu pengelolaan anggaran publik, di lima provinsi dan dua puluh kabupaten di Indonesia bagian timur. PATTIRO bersama Jaringan Organisasi Masyarakat Peduli Pelayanan Publik (Jormas PPP) juga berhasil mengadvokasi Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk merealokasi anggaran perjalanan dinas pegawai menjadi anggaran pendidikan. Pada tahun ini, PATTIRO juga melakukan advokasi di bidang penganggaran berbasis gender. Hasilnya, sepuluh provinsi di Indonesia pun mulai menerapkan prinsip perencanaan dan pembangunan responsif gender dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) mereka.
Berkat berbagai pencapaian itu, banyak pihak, termasuk pemerintah dan donor, di tingkat nasional maupun internasional mulai dan semakin mengenal PATTIRO. Ini terlihat pula dari banyaknya publikasi berupa opini, kritik serta saran PATTIRO yang dimuat oleh media di Indonesia, baik cetak maupun media daring. Sepanjang tahun 2013, PATTIRO mendapat porsi pemberitaan cukup besar yaitu sebanyak 182 berita yang terdiri dari 56 berita dengan bersumber dari PATTIRO Jakarta dan 126 berita bersumber dari PATTIRO Raya.
Pada tahun ini pula, PATTIRO mengubah tampilan situsnya (www.pattiro.org). Perubahan ini memberi dampak yang positif pada tingkat kunjungan publik ke situs PATTIRO yang melonjak cukup tajam dari sekitar 300 hingga 500 kunjungan per bulan pada tahun 2012, menjadi lebih dari 1.300 kunjungan per bulan di tahun 2013. Tingkat kunjungan publik tertinggi terjadi pada bulan September 2013 yaitu sebesar 2.404 kunjungan.
Selain lembaga yang mulai dikenal, pegiat-pegiat PATTIRO juga kian diperhitungkan oleh berbagai pemangku kepentingan di Indonesia. Sejumlah pegiat PATTIRO kerap diundang untuk menjadi pembicara serta memberikan masukan pada banyak kegiatan diskusi, sarasehan, seminar, atau kegiatan lain, terutama yang menyangkut isu pemerintahan daerah dan keterbukaan informasi. Tidak hanya di dalam negeri, pada bulan Oktober 2013, PATTIRO diundang untuk menjadi peserta aktif dan pembicara di beberapa sesi pada Konferensi Global Open Government Partnership (OGP) di London, Inggris. Dalam pertemuan internasional tersebut, PATTIRO berkesempatan untuk berbagi cerita mengenai pengalamannya dalam mengawal isu keterbukaan informasi, baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional.
Pada tahun ini, PATTIRO juga menghasilkan berbagai jenis produk pengetahuan yang dapat diaplikasikan isinya dengan mudah sehingga pembaca maupun masyarakat dapat merasakan langsung manfaatnya. Selain dapat digunakan untuk bahan belajar dan mengajar, produk-produk pengetahuan PATTIRO tersebut juga kerap digunakan sebagai alat advokasi dan media untuk mendapatkan umpan balik dari para pemangku kepentingan atas apa yang telah PATTIRO kontribusikan selama ini. Produk pengetahuan yang PATTIRO hasilkan pada tahun 2013 jumlahnya meningkat dan bentuknya lebih beragam dari tahun-tahun sebelumnya. Produk tersebut antara lain modul pelatihan, panduan penerapan metode, memo kebijakan, film, dan siaran pers.
Sebelum menentukan arah lembaga pada tahun 2014, para pegiat beserta pembina PATTIRO pun menyusun target secara serius dalam Rapat Kerja Tahunan di Ciawi, Jawa Barat pada Desember 2013 dengan merujuk kepada rencana strategis tahun 2012. Rapat tahunan ini dilaksanakan untuk meninjau perjalanan rencana strategis PATTIRO, apakah sudah sesuai dengan jalurnya atau belum. Pada rapat kerja tersebut pula, pegiat berdiskusi untuk menentukan posisi PATTIRO di tahun selanjutnya.
PATTIRO menilai, tahun 2014 dan tahun-tahun berikutnya akan menjadi masa penuh tantangan bagi Indonesia. Namun, PATTIRO bertekat untuk senantiasa merespon tantangan tersebut. Sebagai sebuah lembaga riset dan advokasi yang berpengalaman selama 14 tahun, PATTIRO akan terus berusaha mempengaruhi setiap kebijakan dan agenda pemerintah. Melalui tiga peran strategis yaitu pengelolaan pengetahuan, advokasi dan peningkatan kapasitas, serta restrukturisasi organisasi, PATTIRO akan tetap bekerja untuk menghasilkan pencapaian penting sehingga visi dan misi kami dapat terpenuhi.
Laporan Tahunan PATTIRO Tahun 2013 secara lengkap dalam format .pdf dapat diunduh pada tautan di bawah ini.