Mahir Melakukan Penelitian Kualitatif dengan NViVo

Perkembangan dalam teknologi untuk mendukung kerja-kerja penelitian semakin pesat. Tidak hanya mengejar kebaruan dalam konten penelitian, kita juga perlu untuk mengikuti kebaruan dari alat analisa dalam melakukan penelitian. Hal ini bertujuan agar penelitian yang kita lakukan tidak ketinggalan zaman.

Salah satu teknologi untuk membantu menganalisis hasil penelitian adalah NVivo. NVivo merupakan perangkat lunak yang dapat membantu peneliti kualitatif untuk mengaktegorikan data dalam penelitian kualitatif. Pengkategorian ini membantu peneliti kualitatif untuk membuat pola sehingga peneliti dapat mengidentifikasi tren data yang muncul dalam penelitian. Oleh karena itu, PATTIRO mengadakan lokakarya Olah Data Kualitatif Menggunakan NVivo untuk para pegiat PATTIRO. Kegiatan ini bekerja sama dengan Ebizmark pada Selasa, 14 Maret 2023 sampai dengan Rabu, 15 Maret 2023. Kegiatan ini terselenggara melalui dukungan IDRC dan OAK Foundation.

NVivo ada untuk membantu peneliti kualitatif dalam mengorganisasi data penelitian di lapangan. Harapannya, dengan menguasai NVivo peneliti dapat lebih mudah dalam mengerjakan penelitian dan hasil analisis dapat lebih terekam runutan alur berpikirnya sehingga dapat lebih mudah untuk dipertanggung jawabkan.

Meski demikian, Annisa Seminar Utami, Trainer Ebizmark, mengungkapkan bahwa dalam penelitian kualitatif instrumen penelitian yang paling utama adalah peneliti itu sendiri. “Peneliti harus membekali dirinya dengan lebih baik” ujarnya. Oleh karena itu, ia menjabarkan bahwa peneliti kualitatif harus memiliki rasa penasaran, sensitif terhadap data yang telah diperoleh, mengutamakan suara informan, memiliki etika yang baik, dan memiliki tanggung jawab atas data dan temuan lapangan. “NVivo hanyalah alat, bukan subtitusi atau pengganti pemikiran peneliti,” tambahnya.

Lokakarya ini membedah fitur-fitur dalam NVivo yang sangat berguna untuk mengorganisasi data kualitatif. Agar mendapatkan olahan data yang berkualitas, peneliti perlu untuk menyiapkan transkrip verbatim wawancara responden yang berkualitas pula. Data tersebut sebaiknya merupakan data yang mentah dan murni hasil wawancara dengan responden, bukan hasil interpretasi peneliti.

Setelah memiliki data transkrip wawancara yang berkualitas, peneliti kualitatif perlu memiliki kemampuan dasar dalam mengoperasikan NVivo, yaitu melakukan koding pada data yang sudah ada. Koding bermanfaat untuk memudahkan peneliti kualitatif dalam melakukan pengkategorisasian dan penngorganisasian data, baik dengan menggunakan NVivo maupun dengan cara manual.

Annisa membagikan tips untuk melakukan koding di NVivo, yaitu peneliti dapat menggunakan tipe koding deskriptif, emosi, proses, nilai, dan evaluasi; peneliti harus membiasakan melakukan dua jenis pengkodean atau lebih pada satu pernyataan atau konteks; peneliti perlu mengecek konteks dari setiap pernyataan karena tidak ada jumlah yang pasti dalam melakukan koding; peneliti menggunakan konsep yang disebut oleh informan untuk memberikan label dalam koding; dan peneliti harus memahami bahwa proses koding tidak linier.

Annisa juga menambahkan bahwa proses koding sebaiknnya tidak menggacu pada konsep penelitian, melainkan lebih berorientasi pada konsep yang disebutkan oleh informan. Hal ini lantaran menghindari cocoklogi data terhadap teori,  membuat peneliti semakin dekat dengan realita di lapangan, dan mendorong peneliti untuk menemukan keunikan atau kebaruan dalam penelitian.

Menurut penuturan Adi Khisbul Wathon, salah satu pegiat PATTIRO yang menjadi peserta lokakarya ini, pembelajaran dalam lokakarya ini sangat menyenangkan dan membuka wawasannya terkait penggunaan NVivo sebagai alat analisis yang membantu penelitian kualitatif. “Butuh waktu dan praktik yang konkrit agar semakin mahir dalam mengoperasikan NVivo untuk membantu pengerjaan riset kualitatif,” ujar Adi.

Sedangkan, menurut Eva Nurcahyani, pegiat PATTIRO yang juga mengikuti Lokakarya Olah Data Kualitatif Menggunakan NVivo, kegiatan ini bermanfaat bagi dirinya yang juga turut berkecimpung dalam mengerjakan penelitian-penelitian di PATTIRO. “Kemampuan pengoperasian NVivo dalam penelitian kualitatif dibutuhkan dalam ranah professional agar penelitian kita dapat lebih kredibel,” ujar Eva.

Berita

Berita Lainnya

Newsletter

Scroll to Top
Skip to content