Perkuat Kolaborasi, PATTIRO Ikuti Inception Workshop Program Think Climate Indonesia

20210809153250.Inceoption Workshop Think Climate Indonesia

“Berbagai gagasan dan potensi dari lembaga-lembaga di Indonesia yang concern terhadap aksi perubahan iklim menjadi bagian penting untuk masa depan Indonesia. Oleh sebab itu, menyamakan pandangan yang ideal dari para lembaga menjadi hal yang perlu dilakukan”, demikian sambutan dari Dr Anindya Chatterjee selaku Direktur Regional IDRC pada Inception Workshop Program Think Climate Indonesia (TCI) pada 21 Juli lalu.

Salah satu gagasan tersebut dapat dilaksanakan melalui adanya aksi kolaborasi lembaga think tank dalam mewujudkan upaya perubahan iklim di Indonesia. Lembaga think tank memiliki peran penting dalam aksi perubahan iklim melalui perannya dalam melakukan penelitian, penyusunan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah dan mendorong keterlibatan masyarakat dalam merespon tantangan yang kompleks atas kondisi perubahan iklim saat ini.

Poin di atas menjadi salah satu hal yang menguat dalam Inception Workshop Program Think Climate Indonesia (TCI) yang diselenggarakan pada 21, 22, dan 27 Juli 2021. Workshop yang dilaksanakan secara daring ini diselenggarakan oleh International Development Research Centre (IDRC) dan OAK Foundation serta para mitra yang terlibat dalam program yaitu PATTIRO, Kemitraan, Kota Kita, World Resource Institute (WRI), dan Inobu. Selain mengenalkan program dan tujuan yang ingin dicapai dalam program TCI, di dalam workshop juga didiskusikan secara bersama-sama bagaimana memperkuat aksi dan kolaborasi antar mitra dalam melaksanakan program ke depannya.

Program Think Climate Indonesia (TCI) merupakan salah satu program yang didukung oleh IDRC dan OAK Foundation untuk para lembaga thunk tank di Indonesia. Melalui program ini diharapkan lembaga mitra dapat mendorong usulan kebijakan perubahan iklim melalui berbagai penelitian yang berbasis evidence-based policy.

Salah satu sesi dalam workshop ini adalah pemaparan rencana penelitian oleh para mitra. Perwakilan PATTIRO, Bejo Untung menyampaikan rencana penelitian mengenai efektivitas program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) dalam menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) serta dampaknya bagi masyarakat. Menurutnya, RHL menjadi salah satu strategi pemerintah dalam mengatasi lahan kritis serta upaya untuk mencapai target NDC Indonesia. Dalam RPJMN 2020-2024, Pemerintah telah menetapkan target RHL sebesar 420.000 ha/tahun. Di sisi lain, terdapat peluang pendanaan melalui DBH DR dan corrective action untuk mensinergikan RHL dengan perhutanan sosial.

Dari paparan tersebut, berbagai respon positif diberikan oleh peserta lain khususnya mengenai relevansinya dengan target pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024. Penelitian ini sangat relevan mengungat deforestasi dan degradasi lahan masih terus terjadi. Masukan strategis untuk penelitian ini juga disampaikan lembaga lain seperti hubungan dengan rencana pemindahan ibukota negara ke Kaltim, isu Perhutanan Sosial, dan studi komparasi dengan wilayah lain.

Waktu pelaksanaan program TCI yaitu selama tiga tahun, dimulai pada April 2021 dan berakhir pada Oktober 2023. Secara umum, pada tahun pertama program, kegiatan PATTIRO akan berfokus pada peningkatan kapasitas pegiat dalam mendukung proses penelitian. Kegiatan penelitian direncanakan pada tahun kedua dengan lokasi penelitian di Jakarta dan Kalimantan Timur dan pada tahun ketiga dilaksanakan diseminasi hasil penelitian dan kampanye publik.

Sebagai gambaran pelaksanaan kegiatan workshop awal program yang diselenggarakan pada akhir Juli lalu, IDRC telah menyusun laporan lengkap mengenai pelaksanaan workshop. Laporan ini berisi tentang proses dan hasil yang didapatkan selama tiga hari workshop.

Secara umum, laporan ini menyajikan tentang:

  1. Gambaran singkat mengenai latar belakang, tujuan dan kerja-kerja yang akan dilakukan para mitra;
  2. Agenda workshop;
  3. Strategi membangun kerja sama dan menggagas kolaborasi dalam pelaksanaan program;
  4. Peningkatan kapasitas tim terkait skill menyampaikan presentasi secara efektif;
  5. Agenda dan langkah-langkah ke depan.

Lebih lengkap mengenai laporan tersebut dapat di unduh dibawah ini:

Scroll to Top
Skip to content