Memo Kebijakan #1, 2014 | Kebijakan Ekonomi Calon Presiden Nasionalis dan Perangkap Pembiayaan Asing

Pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada 9 Juli 2014 mendatang, kita dihadapkan pada dua pasangan Calon. Keduanya telah ditetapkan secara resmi sebagai Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden oleh KPU, serta keduanya pun telah memperoleh nomor urutnya masing-masing.

Pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa memperoleh nomor urut Satu. Sedangkan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla mendapatkan nomor urut Dua.

Selain telah ditetapkan secara resmi dan memperoleh nomor urut, kedua pasangan calon juga telah menyerahkan dokumen visi-misi masing-masing. KPU juga telah menggelar dua kali putaran debat dan forum debat kedua pasangan tersebut telah menunjukkan apa dan bagaimana visi-misi kedua kandidat.

Untuk memberikan referensi dan perspektif terhadap visi-misi kedua pasangan, PATTIRO melakukan penilaian, terutama mengenai agenda dan kebijakan ekonomi kedua pasangan. Penilaian tersebut dituangkan dalam PATTIRO Note #1, 2014 yang dapat diunduh di pada tautan di bawah.

Working paper ini menyajikan penilaian visi misi Calon Presiden terhadap dua isu ekonomi yang fundamental, yakni isu iklim investasi dan ketahanan pangan, serta satu isu yang mendasari keduanya: pembiayaan untuk keberlanjutan pembangunan.

Isu iklim investasi yang diulas mencakup aspek infrastruktur, layanan administrasi, pengupahan/perburuhan, pasokan energi, hak atas kekayaan intelektual. Untuk isu ketahanan pangan, diulas soal defisit perdagangan dan ekstensifikasi lahan pertanian. Sedangkan isu pembiayaan pembangunan mengulas aspek pinjaman dalam negeri, pinjaman luar negeri, stabilitas nilai tukar dan inflasi, dan subsidi energi.

Working paper menutup tinjauan kritis visi misi Calon Presiden ini dengan mengingatkan adanya ancaman perangkap pembiayaan asing yang dibutuhkan apabila agenda dan kebijakan ekonomi kedua Calon Presiden itu akan direalisasi.

Scroll to Top
Skip to content