Tak terasa, PATTIRO telah memasuki usia yang ke-18 tahun. Dalam terminologi kematangan hidup manusia, usia 18 tahun termasuk tahap awal kedewasaan, yang dicerminkan dengan perubahan cara berfikir dan bersikap, terutama terkait dengan diri dan lingkungannya. Begitu pula dengan PATTIRO. Sebagai organisasi masyarakat sipil, kami terus memperbaiki cara pikir, sikap dan cara tindak dalam rangka meningkatkan upaya-upaya PATTIRO berkontribusi menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dan kesejahteraan masyarakat, sekaligus mewujudkan visi kami sebagai pusat keunggulan dalam tata kelola pemerintahan daerah (center of excellence in local governance).
Tahun ini pula menandai tahun kedua pelaksanaan dari Rencana Strategis PATTIRO (2016-2018). Melalui pelaksanaan rencana strategis itu, kami berharap memiliki panduan yang memberikan arah yang jelas dan strategis dalam rangka mewujudkan visi dan misi PATTIRO.
Berbagai upaya telah dilakukan, terutama oleh pengurus dan pelaksana PATTIRO melalui serangkaian program dan kegiatan selama tahun 2017, baik yang terkait dengan dukungan terhadap masyarakat maupun kepada pemerintah di tingkat pusat dan daerah. Berbagai upaya itu terangkum dalam tiga area PATTIRO, yaitu transparansi, akuntabilitas pelayanan publik dan reformasi pengelolaan keuangan publik. Ketiganya dapat dikatakan merupakan faktor-faktor penentu bagi terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik.
Bila pada laporan tahunan sebelumnya, kami telah menceritakan tentang kiprah kami di tema pembangunan Desa, maka pada tahun ini kami berbagi dengan pembaca mengenai apa dan bagaimana yang telah dilakukan PATTIRO di area reformasi pengelolaan keuangan publik, khususnya terkait dengan advokasi anggaran. Semoga apa yang kami sampaikan dapat menginspirasi pembaca, dan memberikan dorongan bagi rekan-rekan terutama di organisasi masyarakat sipil dalam meningkatkan upaya advokasi anggaran sehingga terwujud anggaran publik yang adil dan menyejahterakan masyarakat.