PATTIRO dan BRIN mengadakan pelatihan metodologi penelitian untuk memperkuat kemampuan peneliti

PATTIRO-BRIN1

Guna mendukung kapasitas peneliti dalam meningkatkan kualitas penelitian, pada periode ini PATTIRO juga melaksanakan kegiatan untuk mendukung peningkatan kualitas penelitian, melalui pelatihan metodologi penelitian sosial.

Pelatihan ini diselenggarakan pada tanggal 15 hingga 21 September 2021 bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan (Pusbindiklat) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Peserta yang terlibat berjumlah 14 orang (9 laki-laki dan 5 perempuan), dari PATTIRO dan mitra regional (Kawal Borneo Community Foundation). Pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi di bidang penelitian, khususnya terkait dengan metodologi penelitian, seperti pengumpulan data primer dan sekunder, pengolahan dan analisis data, dan pelaporan hasil penelitian, serta prinsip-prinsip ilmiah yang digunakan dalam penelitian.

Melalui pelatihan ini, peserta diharapkan memiliki kompetensi dalam memahami metodologi penelitian sosial baik secara kualitatif maupun kuantitatif serta mampu mengembangkan instrumen yang digunakan dalam kegiatan penelitian. Pelatihan ini juga bertujuan untuk berkontribusi mendukung rencana penelitian yang akan dilakukan PATTIRO dengan judul “Efektivitas Pelaksanaan Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan dalam Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca”.

Pelatihan ini dimulai pada hari Rabu tanggal 15 September 2021 dan dibuka resmi oleh Pj Direktur Pengembangan Kompetensi BRIN Bapak Sudi Ariyanto. Dalam sambutannya beliau menyampaikan pentingnya peningkatan kompetensi peneliti untuk menghasilkan penelitian yang baik dan berkualitas. Seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan secara daring melalui Learning Management System (LMS) LIPI.

BRIN juga telah menyiapkan staf berkompeten tinggi yang memiliki banyak pengalaman penelitian sebagai fasilitator dalam pelatihan ini, yaitu Dra. Mita Noveria, MA., Dr. I Wayan Susi Dharmawan, Sutrisno Heru Sukoco, M.Kom., Dr. Maxensius Tri Sambodo, dan Moch. Nurhasim, S.IP., M.Si.

Mata pelajaran utama pelatihan 37 jam ini adalah sebagai berikut:

Topik pelatihan Metodologi Penelitian Sosial

No

Topik

Presenter/Trainer

1

Metodologi penelitian sosialDra. Mita Noveria, MA

2

Mengembangkan desain penelitianDr. I Wayan Susi Dharmawan

3

Penelitian dan pengelolaan informasi penelitianSutrisno H. Sukoco, M,Kom

4

Metode analisis dan interpretasi data kualitatif dan kuantitatifDr. Maxensius T. Sambodo

5

Metode pengumpulan data dan teknik penyusunan instrumen penelitianM. Nurchasim, M.Si

6

Seminar desain penelitianDr. Joko Witono

Dr. I Wayan Susi Dharmawan

Meski materinya cukup sulit, namun disajikan sedemikian rupa sehingga membuat proses pelatihan menjadi menarik. Peserta diberikan kesempatan untuk bertanya, mengkonfirmasi bahkan menyampaikan pendapat atau pengalamannya.

Dalam proses pelatihan ini, metode pembelajaran yang digunakan adalah metode klasikal dengan cara presentasi, brainstorming, diskusi dan presentasi. Pemaparan yang disampaikan para pemateri tidak hanya sebatas konsep dan teori, namun juga contoh hasil penelitian terkait isu lingkungan hidup dan kehutanan sesuai dengan rencana penelitian PATTIRO. Hal ini menjadikan proses pembelajaran menjadi dinamis mengingat setiap peserta saling berdiskusi terkait permasalahan penelitian dan mendapat masukan dari pemateri yang ahli di bidangnya.

PATTIRO-BRIN2

Untuk memantapkan pemahaman dan keterampilan peserta, fasilitator memberikan tugas untuk menyusun desain penelitian bagi peserta yang dikelompokkan menjadi 7 kelompok yang masing-masing beranggotakan 2 orang.

Pada hari terakhir pelatihan, Selasa, 21 September 2021, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya selama 10 menit, kemudian fasilitator yaitu Pak Wayan dan Pak Joko memberikan tanggapannya.

Melalui pelatihan ini, peserta juga didorong untuk mampu mengembangkan desain penelitian yang tepat sesuai aturan yang berlaku. Melalui kegiatan ini peserta pelatihan mendapatkan masukan atau feedback terhadap rencana penelitian yang akan dilaksanakan dari para guru sehingga dapat memperkaya desain penelitian yang telah disusun.

Melalui pelatihan ini, peserta juga didorong untuk mampu mengembangkan desain penelitian yang tepat sesuai aturan yang berlaku. Melalui kegiatan ini peserta pelatihan mendapat masukan atau umpan balik terhadap rencana penelitian yang akan dilaksanakan dari para guru sehingga dapat memperkaya desain penelitian yang telah disusun.

Berita

Berita Lainnya

Newsletter

Scroll to Top
Skip to content