Menggandeng Anak Muda Dalam Melestarikan Lingkungan Hidup

Pada dua dasawarsa terakhir, dampak kerusakan lingkungan akibat pembangunan daerah Papua secara massif semakin terlihat. Pelestarian lingkungan hidup di daerah Papua memerlukan perhatian lebih, termasuk melibatkan stakeholder yang lebih luas untuk sama-sama menjaga lingkungan Papua. Pemuda dapat menjadi mitra penting dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup untuk memastikan kemanfaatan dan keberlanjutan lingkungan dalam pembangunan daerah.

Sebagai bagian dari upaya mendorong peran pemuda Papua dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, Yayasan KIPRa, bekerja sama dengan Pt. PPMA dan YWLP, didukung oleh PATTIRO, mengadakan kegiatan Youth Camp: Aksi Pemuda untuk Pelestarian Lingkungan Hidup pada 29-31 Agustus 2023 di P3W GKI Padang Bulan, Jayapura. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pemuda dalam isu lingkungan hidup serta membentuk forum pemuda yang dapat menyuarakan isu perubahan iklim.

Youth Camp ini diikuti oleh 24 pemuda (10 perempuan dan 14 laki-laki) yang berasal dari Kabupaten Jayapura (8 orang), Kabupaten Sarmi (8 orang) dan Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan (8 orang). Para peserta diharapkan mampu menjadi penggerak dalam menyuarakan dan membagikan pengetahuan yang didapatkan selama kegiatan ini terkait isu lingkungan dan isu perubahan iklim di daerahnya masing-masing.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Papua, Jan Jan Oramuseray menyambut baik tujuan penyelenggaraan kegiatan ini. Ia berharap setiap peserta yang mengikuti kegiatan Youth Camp ini dapat memantau aksi permerintan dan bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan hidup. “Isu lingkungan dapat disuarakan oleh kader-kader aktivis muda Papua yang peduli terhadap penyelamatan dan pelestarian lingkungan hidup di tanah Papua” ujar Oramuseray.

Ia juga menambahkan saat ini upaya pelestarian lingkungan yang sedang dilakukan oleh Pemerintah Papua dalam memulihkan lingkungan hidup adalah menanam pohon bambu di sepanjang Pasar Enam sampai Maribu sebagai bentuk penyelamatan Cagar Alam Syklop.

Direktur KIPRa, Irianto Jakobus, menjelaskan kekayaan sumber daya alam Papua perlu dijaga. “Papua memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat luar biasa, sehingga banyak dilirik oleh perusahan dan negara lain. Apabila potensi ini tidak dikelola dengan baik maka akan berdampak terhadap deforestasi,” ujarnya. Kolaborasi dengan kaum muda yang memiliki kreatifitas, semangat, dan inisitif dalam menjaga lingkungan hidup perlu dilakukan untuk menanggulangi deforestasi.

Program Manager PATTIRO, Ramlan Nugraha, mengatakan hutan Papua memiliki kekayaan keanekaragaman hayati. Namun, kelestarian keanekaragaman hayati menghadapi tantangan pembangunan yang membutuhkan lahan. Peran pemuda diperlukan untuk menjaga kawasan hutan. Kegiatan ini menjadi suatu peluang mendiskusikan kondisi Tanah Papua serta mendorong peran pemuda untuk berkontribusi bagi kelestarian lingkungan. “Tugas menjaga lingkungan bukan saja pemerintah, tetapi membutuhkan peran pemuda,” tutur Ramlan.

Berita

Berita Lainnya

Newsletter

Scroll to Top
Skip to content