Sumber Foto: LPM SiGMA
Serang, 15 November 2025—PATTIRO bekerja sama dengan PATTIRO Banten dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Banten, mengadakan diskusi publik bertema “Kontribusi Perempuan dalam Pelestarian Lingkungan” melalui siaran langsung di Instagram pada Jumat (14/11). Diskusi ini mengangkat peran strategis perempuan dalam menggerakkan pengelolaan lingkungan dan memperkuat ekonomi sirkular di tingkat komunitas.
Turut hadir sebagai narasumber Desty Eka Putri, CEO Bank Sampah Digital (BSD) sekaligus Ketua Majelis Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Aisyiyah Kabupaten Serang. Acara dipandu oleh Bella Rusmiyanti dari PATTIRO Banten.

Desty mengungkapkan, sejak berdiri pada tahun 2020, BSD telah berkembang pesat menjadi gerakan masyarakat yang signifikan di wilayah Serang dan Cilegon. Saat ini, BSD mengelola 250 titik unit dengan 6.600 anggota, 98 persen di antaranya adalah perempuan. Desty menekankan bahwa perempuan, yang memiliki kedekatan dengan ranah domestik, menjadi aktor utama dalam mendorong perubahan perilaku dalam pemilahan dan pengurangan sampah.
“Transformasi lingkungan dimulai dari rumah, dan peran perempuan sangat penting dalam hal ini. Mereka tidak hanya mengelola sampah, tetapi juga memimpin praktik ekonomi sirkular di tingkat keluarga dan komunitas,” jelas Desty.
BSD menerapkan sistem pengelolaan berbasis digital, mulai dari pencatatan non-tunai, aplikasi tabungan, hingga distribusi ke mitra industri daur ulang. Meski begitu, BSD juga menyediakan buku tabungan manual untuk memastikan inklusivitas bagi warga yang tidak memiliki akses digital.
“Inovasi ini memberikan tiga dampak utama, yaitu pelestarian lingkungan, penguatan komunitas, serta peningkatan ekonomi keluarga. Bahkan, kami dapat membantu masyarakat bertahan selama pandemi,” tambahnya.
BSD juga membuka kesempatan bagi masyarakat untuk bergabung sebagai nasabah, relawan, atau peserta magang di wilayah Serang dan Cilegon.
Bagian Rangkaian HMPI 2025
Bella Rusmiyanti, sebagai moderator, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI). Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara PATTIRO, PATTIRO Banten, dan DLHK Provinsi Banten, serta didukung oleh berbagai industri di Banten. Kegiatan ini mengusung tema Kolaborasi Hijau: Bergerak Bersama Industri dan Masyarakat Menanam untuk Banten Lestari, yang puncaknya akan dilaksanakan pada 4 Desember 2025. Selain itu, acara ini juga menjadi momen pemilihan figur Perempuan Iklim di Banten.
“Kami melihat adanya penurunan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Banten yang sangat memprihatinkan. Oleh karena itu, keterlibatan perempuan dalam kebijakan dan gerakan masyarakat sangat strategis untuk memperkuat upaya pemulihan lingkungan,” ujar Bella.
Diskusi ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi multipihak yang berkelanjutan dalam upaya melestarikan lingkungan di Banten.
Kegiatan HMPI 2025 di Provinsi Banten menjadi momentum yang sangat baik dalam meningkatkan kesadaran dan kepedulian tentang pentingnya menanam pohon dalam upaya menjaga keseimbangan ekosistem, mengurangi polusi, dan memberikan manfaat ekologis lainnya. Selain itu, HMPI juga menjadi momentum untuk mengajak masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta untuk berkolaborasi dalam program reboisasi, penghijauan, dan pelestarian lingkungan.
Direktur Eksekutif PATTIRO, Fitria Muslih memandang positif kolaborasi antara pemerintah, CSO, dan perusahaan dalam penyelenggaraan HMPI 2025 di Provinsi Banten. Fitria memandang kolaborasi ini merupakan langkah yang baik untuk memulai kolaborasi dalam menjaga lingkungan di Provinsi Banten. “Kolaborasi ini akan memperkuat langkah, memperluas dampak, dan memastikan keberlanjutan dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan di provinsi Banten, mengingat kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri, tetapi tiga elemen penting ini (pemerintah, swasta, dan CSO) harus bekerja bersama”.
Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) adalah peringatan nasional yang jatuh setiap tanggal 28 November di Indonesia. Momentum ini dirayakan sebagai bentuk kesadaran dan ajakan kepada masyarakat untuk melakukan aksi penanaman pohon sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan hidup. Peringatan HMPI bertujuan untuk meningkatkan kepedulian terhadap pentingnya pohon dalam kehidupan, seperti menjaga keseimbangan ekosistem, mengurangi polusi, dan memberikan manfaat ekologis lainnya.
Peringatan ini juga menjadi momentum untuk mengajak masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta untuk berkolaborasi dalam program reboisasi, penghijauan, dan pelestarian lingkungan. Selain itu, HMPI juga mengingatkan pentingnya kontribusi individu dan komunitas dalam menjaga kelestarian alam untuk generasi mendatang.





