Program ini merupakan bagian dari Program SETAPAK yang dikembangkan oleh The Asia Foundation. Melalui program ini PATTIRO berupaya mendorong terwujudnya pengelolaan hutan dan lahan berkelanjutan serta memberikan manfaat bagi kelompok perempuan melalui instrumen fiskal. Tujuan ini dicapai melalui upaya mempromosikan kebijakan ramah lingkungan antra lain mendorong kebijakan perhutanan sosial yang responsif gender, meningkatnya instrumen fiskal perlindungan melalui diterapkannya konsep Transfer Anggaran berbasis Ekologi (TANE) di tingkat nasional, serta mendorong peningkatan kapasitas dan jaringan CSO dalam mendorong aksi perbaikan tata kelola hutan dan lahan.
Melalui program ini, PATTIRO juga mendorong penguatan kader-kader perempuan dalam advokasi tata kelola hutan dan lahan. Kegiatan yang dilakukan PATTIRO diantaranya mendorong diadopsinya konsep TANE dalam APBN melalui perluasan indikator Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Dana Insentif Daerah. Upaya ini dilakukan dengan penyusunan rekomendasi konsep TANE, diskusi serial dengan CSO, diskusi dengan stakeholder di tingkat kementerian, seperti Kementerian Keuangan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan diskusi publik yang melibatkan pemerintah daerah, perguruan tinggi, media dan masyarakat umum.
PATTIRO juga mengembangkan Gender Assesment Tools (GAT) sebagai instrumen untuk mengidentifikasi isu kesenjangan gender dalam pengelolaan perhutanan sosial. Data dan informasi yang dihasilkan dalam GAT ini akan menjadi bahan untuk memperkuat rekomendasi kebijakan perhutanan sosial baik di daerah dan nasional. Dalam melaksanakan program, pendekatan yang dilakukan PATTIRO adalah aksi kolaboratif, pengembangan kapasitas advokasi, dan penyediaan sumber daya dan pendampingan teknis. Bersama Mitra SETAPAK, PATTIRO juga menginisiasi adanya koalisi masyarakat sipil untuk pendanaan perlingkungan hidup yang aktif mendorong penerapan EFT di daerah melalui Transfer Anggaran Provinsi berbasis Ekologi (TAPE) dan Transfer Anggaran Kabupaten berbasis Ekologi (TAKE).